.
PaRasku
Rupa yang merekat kuat, selalu hadir dalam
ingat; enggan tersenyum pada hamparan bumimu, yang mengalir diantaranya sungai
dengan lembah kedamaian,memantulkan parasku di jernihmya beningmu.
Parasku dan parasmu, memicu rasa cemburu di
banyak lubuk kalbu, tetapi apa perduliku..?
Bagiku tiada rupa putih hitam merah darah
biru ungu kelabu.
Aku hanya inginkan langit yang pada
himpunan awannya menyimpan rasa kasih, yang bila luruh hujami bumiku, seketika
saja menyejukkan hamparan dahaga yang akan dengan segera menyerap setiap
butiran air surgamu dengan keikhlasan yang tak pernah kujumpai sebelumnya.
Parasku
parasmu, kita serupa padang pasir yang rindu rincik gerimis yang terus menerus
membelai panasnya hasrat sepanjang tahun akan kehadiran cinta Tuhan di sini (kutunjuk dadaku).
Rangkasbitung,03.01.2017