Helaian bulu trondol



Disekanya keringat ini

Sedemikian kelelahan dalam dada
Sedemikiannya kesunyian  mata
Menyerahkan semua nilai baik untuk setiap alfa
Mema’afkan hentakan degup sejumlah khilaf
Dengan helaian bulu sayap yang ‘mabung’
Elang trondol peliharaan
Tak terdengarkah cicitan kerinduan ini ?
Hingga kau abaikan sayap-sayapnya mengibas-ngibas

Sentilan syair lagu eurof yang memanasi telinga
Kemerah-merahan menahan amarah
Gemeletuk gerutu cengkeram murka di genggam
Mengiris-iris miris cinta terlentang
Pada setiap beban pikulan di pundak
‘Cause  it’s my destiny
Tak tertangkapkah sentuhan kasih ini ?
Hingga renda-rendanya menjuntai tanah

Disekanya keringat ini
Setelah ribuan tahun lalu yang kini ia lupai

Meledaknya jantung mungkin lebih baik
Hingga tak ada lagi degupan kencangnya,

Ketika malam bertemu rembulan
Polosnya tanpa berhias gemintang
Dan awan yang menelan kerlap kerlipnya
Yang hampa bukanlah kehampaan
Namun titisan sunyi yang mengalir
Senyap suasana yang menggemuruh ini


Mata yang mulai letih terpejam, inginnya selalu terjaga
Agar kulalui asa fajar tanpa cederai malam
Yang tak berbintang,
Kurasa aku tak sanggup, melewati kawat berduri itu
Yang di dalamnya tercampakkan semua hasrat berbisik
Persis bunyi dedaunan tergocangkan semilir angin
Dan merana nelangsa melanda sekujur tubuhku
Terlihatkah jiwa ini terbakar sepi

Disekanya keringat ini
Dengan helaian bulu sayap yang ‘mabung’


Pandeglang, 21/09/2015

Popular Posts