Budaya Kambing



Seperti biasa disetiap akhir tahun, titik berat di pundakku bertambah, walau durian aku tak suka, rambutan aku tak minta, kelengkeng tak pernah aku cicipi, dan semua kemewahan hanya bukan untuk mataku, rasaku, tetaplah aku menjadi si hitam kambing.



Seperti biasanya kurelakan saja, kuterima saja, kudermakan saja setiap butiran bau asem keringatku tanpa upah.
Karena aku hidup dalam keramaian budaya kambing.




Jrl.4n
Serang, 1 Nopember 2015

Popular Posts