Muka pucat
Rindu tengah menunggui sang waktu yang melebam
kakinya terpasung kejenuhan,
Bening pipinya basah dari bekas lelehan air
matanya yang tumpah semalaman,
Aku terisak pilu ke jurang kesenduan,
Masih terkungkung seseorang dalam kekasaran bibir,
tangan dan prasangka tanyaku di dada,
Kemana rasa sayang yang dulu pernah diucapkan ?
Pudar..?
Keletihan melanda detik demi detik yang terbuang
hambar tiada perduli, aku melesat jauh dari langkahku,
Tangan ini tak mampu lagi menuntun, sayapkupun
telah patah, berdarah,
Kalimat hatiku tak kuasa meraih kesungguhan yang
terungkap nyata dan meyakinkan,
Aku lepaskan pakaian ini, demi merengkuhnya dari kegelapan,
Aku lemparkan celana ini, demi sadarkannya dari kekacauan,
Rindu lelah menunggui sang waktu yang mulai
terabaikan,
Lalu aku diam tak berkata, selamanya.
Jrl.4n
Serang, 2 Nopember 2015