Parau
Suara angin mendesir memasuki nalar lewati deraian
waktu yang mulai surut menciut nyaris habis, tak ada lagi suaraku di sana,
berirama gemericik tetes terakhir sebutir embun pagi yang basi jatuh pada
peti-peti yang mencuat muncul ke atas permukaan tanah basah sisa kemurkaan alam
senyap semalam.
Sumbang dan fals parau pita suaraku kini
Jrl.4n
Serang, 17 Februari 2016