Seringai mati



Grimm Reaper

rune scape wiki-wikia


Sang pencabut nyawa bermatakan hitam, berhidung lubang, bermulutkan diam. Mengayunkan Scythenya siap memenggal kepala sesosok raga yang masa hidupnya di bumi telah berakhir. Sosok itu hanya menyeringai dan pasrah dengan mata yang polos mengambang. Namun fikirannya menerawang jauh mengingat-ngingat semua perbuatan yang telah ia lakukan dalam mengisi hidupnya.

Yang diingatnya hanya satu, urung meregangkan nyawa sebuah mahluk yang lain ketika ia mampu melakukannya.



“ Malam itu rasa dahaga akan sebuah angkara yang memendam dendam dalam hatinya tengah berontak mintakan di kabuli. Rasa haus akan kenikmatan yang hanya biasa ia dapat dalam pelukan dan buaian minuman anggur kolesom kesukaannya. Di sebuah kios remang yang menjajakan mulusnya botol botol telanjang tanpa brand menaikan birahinya untuk memerkosa isi botol-botol itu dengan sekali tegukan. Namun seorang lelaki gempal mencoba menghalangi maksud niatnya. Serentak saja terhunus sangkur baja mengkilat yang diasahnya setiap senggang, mengayun deras kearah tubuh lelaki gempal yang seolah menjadi pahlawan kesiangan untuk pemilik warung remang itu. Sesaat kilauan dari sangkur baja itu terbenam dalam perut lelaki gempal tersebut, sentuhan halus lembut dirasakan dipundaknya berbarengan dengan suara halus mengalun , ‘Jangan kang...’, begitu hangat dan menenangkan suara itu melumerkan urat dan ototnya yang menegang tinggi bagai tersengat petir. Diliriknya pemilik suara, dan dia terjatuh luruh dalam kerlingan mata seindah rembulan purnama. Saat itu juga ia berlalu dengan menyimpan kegundahan dan kekalutan dalam jiwanya, apa yang telah terjadi, begitu gumamnya. Balutan jubah putih dengan janggut putih bersorban pula mampu menahan amukan darinya yang tengah dilanda dahaga teramat sangat.”



Sang pencabut nyawa bermatakan hitam, berhidung lubang, bermulutkan diam seolah menembus dalam fikiran sosok yang masa hidupnya di bumi telah berakhir itu tertegun, grimm reaper yang sejengkal lagi memisahkan kepala dengan raga, seolah memantul dan menjauh dari tubuh sosok itu.

Hembusan angin menerbangkan sang pencabut nyawa dan menghilang dari pandangan, meninggalkan sosok tersebut sendirian dalam heran. Namun ia kini menjelma menjadi petua disekitaran rumah dan lingkungan pergaulannya, walaupun dosa kerap ia lakukan. Namun semuanya demi cinta, bukan karena nafsu angkara.

Satanicwords-16:14-13.10.16

Popular Posts