Menembus langit



Oleh; Janromalians


Pujangga, kepadanya aku selalu membandingkan.
Walaupun kamu tidak mengerti syair dan puisi yang aku tuliskan.

Penyanyi, menirukannya aku terus memaksamu senandungkan sebuah lagu.
Padahal aku sadar; betapa falsnya suaramu.

Superhero, menyerupainya aku berandai-andai itulah kamu
Kenyataannya; keterpurukanmu akulah yang membantu

Tapi itu dahulu; entah berapa hitungan waktu berlalu.
Sekarang, kesadaranku menggugah bahwa tanpa kamu ada di setiap hariku.

Aku hanyalah penyendiri, tanpa teman canda ceria. Berbagi duka dan nestapa, bahkan cerita-cerita garing yang selalu kamu setia mendengarnya.

Kini ragamu telah menembus langit.
Setelah lelah berjuang melawan penyakit
Kenangan denganmu tak pernah mati
Serupa Edelweis sibunga abadi

Rangkasbitung, 5 Nopember 2016

Popular Posts