RILIS HATI
Siang selepas Sholat Jum’at, 2.12.2016
Kami sudah siap, semua
perlengkapan yang sekiranya diperlukan disana telah terkemas rapi dalam tas ransel
besarku yang menjadi langganan aku pakai jika melakukan perjalanan dengan
menggunakan atau membawa bukan kendaraan sendiri. Aku, isteriku dan dede hasya siang
ini akan memenuhi sebuah undangan dari teman-teman semasa SMA duapuluh enam
tahun lalu, khususnya teman se~jurusan yang terdiri dari dua kelas, kelas tiga
Fisika 1 dan tiga Fisika 2. Hanya sedikit saja yang aku hapal rupa dan aku
ingat nama-namanya, mungkin hanya sekitar berapa persen saja. Tapi aku coba
mengingatnya satu-persatu, mulai dari yang terdekat dengan rumahku dan yang
akan berangkat bareng satu bis bersamaku .
Keberangkatan bis sesuai jadwal
seperti kesepakatan bersama dalam sebuah grup media sosial , dan setengah jam sebelumnya aku, isteriku dan dede Hasya telah tiba
di TKP. Sudah ada Budi, Khairil, Nano, Yetty, Dini dan Ojat yang mendadak tidak bisa ikut. Mengingat cerita ini bersegera sekali untuk tayang, rasanya waktuku
tak akan cukup untuk menuliskannya semua. Jadi.... nikmati saja gambaran
tersaji berupa photo-photo berikut.
inilah yang tepat waktu hadir sebelum jadwal keberangkatan
yang berharap sepotong hati tak lagi menyalahkan penolakan di masa lalu. Karena yang kini berlaku; bukanlah karena alasan itu.
suasana dalam perjalanan yang tersendat dan memakan banyak waktu.
sementara yang menunggu telah mempersiapkan bayaran untuk rasa letih seharian di rundung kemalangan perjalanan waktu.
bahkan kami harus rela menyerahkan sebagian setoran di reast area yang sempat kami lewati.
Pikir mereka; lebih baiklah tidur lebih dahulu, daripada menanti-nanti rombongan yang tak kunjung datang untuk memijit bel di pintu.
Wooiii... rombongan... kapan datang... rasa kesal kini mulai menjalar ...
**********************----------------*********************
malam yang telah larut membuat lesu camera-camera membidik kedatangan rombongan, boro-boro rek popotoan, serasa ingincepetan pules dalam belaian guling bantal.
PAGI BASECAME EVI
persiapan ke situ patenggang, kawah putih tertutup badai tadi malam.
masih dalam tahap persiapan keberangkatan ke situ patenggang
sahabat itu; tidak pernah bermusuhan, selalu saja ada harapan untuk saling mema'afkan, asalkan hati berlapang dada menerima setiap kekurangan, dan melupakan bila terselip kealfaan.
Wellcome to Situ Patenggang....
Sedingin hati iri, sebeku alam situ, getaran nadi melebur, pada pandangan yang kabur.
Ada tawa, senyum sumringah, bersahaja, semua seolah sama tiada beda. setujukan anda...?
Reunian; ibarat sebuah jembatan dalam mengenang kembali keakraban dunia remaja, selagi usia dan waktu masih memungkinkan.
Suasana makan nasi bererta teman hidangan di siang hari
( karena siang tak bisa dimakan).
********************-----------------*****************
MALAM ...
Sambutan perwakilan 3A1.I
Sambutan perwakilan 3A1.2
______________________________________________________
2 PUISI yang sempat di bacakan Dini Handayati
KITA
Oleh; Janromalians
SEKUMPULAN BELIA TAUT ASA
SETENGAH JIWA
BERJALAN, BERLARI BAHKAN
TERBANG PULA
WAKTU YANG BERJUANG MENGANTAR
BERDIRI, DUDUK, BERBARING ATAU TERLANTAR
SEMUA ARAHNYA MEMENUHI RAGA
LALU TERHENTI DI
PERSINGGAHAN TERAKHIRNYA
LILITAN
MASA SARAT KERINDUAN
SEOLAH REMAJA BARU SEHARI DITINGGALKAN
BERSIMPUH TUNDUKI INDAHNYA KEBERSAMAAN
DI ATAS EGO DAN KEEGOISAN
SEHINGGA IKATAN INI SULIT UNTUK
DILEPASKAN
BANYAK TANGIS RAMAI TAWA, ADA YANG PERGI JAUH
MENGEMBARA
BANYAK JUA YANG TINGGAL DAN
MERAWAT ORANGTUA
SEBAB KITA TETAPLAH
ANAK-ANAK MANIS YANG HAUS AKAN BICARA;
MELEMPAR CANDA MENGUMBAR TAWA RIA
JALIN JEMARI TANGAN MENUAI SEMBILAN
PULUH
JADI GAMBARAN NYATA
BETAPAPUN CINTA BUKAN SEKEDAR TALI PERKAWINAN
NAMUN IA JUGA MELAHIRKAN PERSAHABATAN
KARENA CUMA ITULAH YANG KITA PUNYA
SEKARANG
SEBAGAI
CERITA INDAH BAGI ANAK REMAJA
KITA DI MASA DATANG
Rangkasbitung, 3
Nopember 2016
______________________________________________________
Persahabatan
Oleh; Janromalians
Suatu hari nanti akan
ada buku setebal bibirmu, dengan warna warni lembarannya yang sejak halaman
pertama hingga terakhir bercerita hanya tentang aku dan kamu.
Malam,
Kepadanya kamu sering aku membandingkan.
Penyelarasan masa yang kembali diperbolehkan berlaku dengan satu alasan.
Penyelarasan masa yang kembali diperbolehkan berlaku dengan satu alasan.
Kita tunaikan rindu lalu meraih keremajaan
sekali lagi, demi menjelaskan diri betapa masih begitu ingin menuntaskan maunya
isi hati
Tapi dalam kefanaan ini,
sesungguhnya tak ada yang benar-benar kita miliki.
Kita boleh saja jatuh hati pada indahnya purnama putih rembulan, tapi harus kita sadari bahwa ia adalah milik semesta alam.
Segala yang pernah singgah datang,
pasti akan berlalu pergi.
Meski di atas bumi kesementaraan ini, kebersamaan ada dalam tawanan durasi, namun usia kebaikan dan persahabatan adalah abadi.
Gubahan dari buah karya; Nirwana
Serang, 7 Nopember 2016
Kemeriahan berdansa bersama dalam kesatuan gerak dan gaya.
***********************----------------------*******************
Menyengat aroma belerang sudah terasa dari sini, sepertinya masker menjadi pilihan untuk dikenakan.
Gerak tawa kelakar, derai mata melebar, suasana ini; melepuhi dinding hati, kapankah akan kembali..?
Walaupun ada yang mendahuluiku pergi, tas ransel warna hitam. Nanaaaaa.... tas gue kebawa jazz kamu.. tungguin di Patuha yes...?
sekian...