Apa



Wahai Dia,
Yang sebenarnya nyata tak perdulikan rasa diri
Yang sebenarnya yakiniku kini tak ada di hatinya
Yang sebenarnya jelas Dia bilang dengan begitu
Koyak lagi hati yang telah berkali-kali kau buat luka

Wahai Dia,
Walau darah merah keluar perih dari mata ini
Walau remuk redam setiap kata meluncur dari bibir ini
Walau aku mencabiknya dengan sebuah kata
Tertutup lagi pintu yang kuduga terbuka

Wahai Dia,
Asyik memainkan perannya gerayangi rambut rontokku
Asyik memainkan diriku dengan ringannya
Asyik bermain-main dengan bara di dadaku
Asyik menari di atas rasa cemburu berdiri
Asyik melenggok berucap, “itu hal sepele”
Asyik berujar, “perduli apa kata orang”
Asyik benar hantamkan godam kejantungku
Welcome to the jungle
Kusambangi Bidan tempatmu bergantung, tempatmu bersembunyi di keteknya dan kutahu bahwa tak setanganpun Dia dengan Jariku.

Wahai Dia,
Aku tetap rela
Hinakan diriku sempurnakan akan engkau
Jikapun karena aku bukan Apa..?

Jrl.4n
Serang, 14 Desember 2015

Popular Posts