Putihnya Melati
Semenjak kehadiranmu tepat di depan mataku
terhenyak, dalam bius duniawi dan harapan kemewahan karenamu, menjadikanmu
bintangnya malam malam di hidupku.
Semenjak adanya dirimu di setiap keseharian
yang kujalani dengan selalu mencuri pandang saat kau terlelap, saat kau
tersenyum, saat kau terbahak, saat kau bersenandung, bahkan disaat kau bermuram
kesedihan, yang menyayati lembaran hati ini dari waktu kewaktu, menerbitkan
pancaran kasih dari dalam lubuk hati ini yang seperti menyisakan sebuah kisah
terputus karena kehilangan belasan tahun lalu.
Adanya dirimu kini dalam hidupku,
trenyuhkan sangat bilakah kutemui di binar bola matamu yang indah adalah bagian
dari darahku yang lama tenggelam dalam cerita usang yang tak rampung,
bangkitkan kenangan putihnya sang melati yang terlepas dalam dekapan kedua
lengan lemah ini.
Adanya dirimu kini dalam hidupku, sesalkan
bintang yang menjadikanmu pujaan setiap nafsu angkara yang datang untuk sekedar
menghisap madu di putikmu, tinggalkan bercak noda di putihmu melati.
Dalam hati yang terlanjur hitam ini, ku
usapi setiap sehelai, lalu sehelai, demi menggapai dirimu kembali, dalam pelukanku,
dalam rengkuhanku, dan tak akan aku lalaikan apa yang semestinya aku
perjuangkan dahulu, sekuat mampuku, sederas lelehan keringat yang terlanjur
engkau tumpahkan demi hidupmu yang tersendirikan karenaku.
Jrl.4n
Rngkasbitung,
9 Desember 2015