Warna Pelangi



Menyeruak dari sela-sela awan cumulonimbus selepas rinai gerimis yang memutuskan berhenti untuk menangisi bumi, hiasi sejauh pandangan melintang setengah melingkar, dengan hembusan semilir angin sepoi yang sejuk menerpa helaian bulu di kelopak mata
Sejenak tertegun berucap dalam, ah.. sialan...
Dadanya penuh warna-warniku
Suatu masa matahari berbaik hati bentuk ragam warna, mengirimkan jingganya senja, tarik sinar silau pada temaramnya pagi buta, catatkan begitu indah kenangan di dalamnya.
Dimasa yang lain cahya teriknya silaukan hati yang berserakan gersang retak-retak tak karuan menyendirikan aku yang asing
Warna pelangi sekejap saja, mampu abadikan cerita yang tak berakhir
Masih aku terpuruk di dadanya dengan belepotan warna hitam aspal pekat
Sungguh tanpa arti


 jrl.4n

Serang, 1 Desember 2015



Popular Posts