Hancur dalam



Dengan kesedihan yang dalam aku pandangimu, banyak luka di sana, serentak saja hampa serbu jantungku mengering bagai tanpa darah karena kau tersakiti, dimasa yang sama keramaian orang-orang bersenda gurau tawa riang tur bercengkrama riuhkan sekelilingku, tayangkan hari jadi TNI pada televisi yang meriah tetapi Hatiku hancur dalam.



Inginnya kurobek lembaran cerita hidupmu sedari dulu, dan kugantikan dengan kisah yang lainnya, atau bahkan kuputar lagi waktu berulang saat engkau tampar pipi ini, aku jadikan kau kekasihku, pendampingku.



Tapi kedua tangan ini tak mampu bergerak seperti halnya sanubari ini berkehendak.  Aku kebingungan, aku terpaku di dinding berbentuk kotak hitam tanpa nama, siapa aku ?.



Banyak tanya yang tak kutemukan jawabnya, banyak langkah yang kutak tahu harus kemana, hatiku sebenar-benarnya terhancurkan.

Pilu hati ini menangis, perih dan pedih.



Sayang, buatkan aku sebuah alasan agar bisa membawamu pergi selamanya, dalam pelukanku, dalam kasihku, dalam cintaku yang telah lama terpendam jauh sebelum semua kelahiran ada.


Serang, 5 Oktober 2015

Popular Posts